Plasa atau decking kolam renang adalah area di sekitar kolam renang yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan di luar berenang. Karena fungsinya penting, area ini perlu dijaga keamanannya.
Salah satu cara menjaga keamanan di area decking kolam renang adalah pemilihan material yang tepat. Sementara itu, hingga saat ini kayu banyak digemari oleh pemilik kolam renang, termasuk para klien Dimulti Pool.
Tapi perlu diketahui, bukan cuma kayu alami atau kayu solid saja yang bisa dijadikan material decking. Ada juga WPC. Apa itu? Mana yang lebih baik antara kayu solid vs WPC? Kita akan kupas tuntas disini.
Penjelasan Umum: Bahan dan Jenis
Kita mulai dari penjelasan umum tentang bahan dan jenisnya supaya anda punya gambaran yang jelas dari dua jenis material ini.
1. Kayu Solid
Pengertian mudahnya, kayu solid adalah kayu alami. Sementara untuk keperluan pemasangan decking kolam renang, biasanya kau-kayu ini dipotong dengan berbagai ukuran lalu bentuknya disesuaikan supaya mudah dipasang.
Banyak jenis kayu yang bisa digunakan untuk decking kolam renang. Misalnya kayu ulin, bengkirai, mahoni bahkan bambu.
2. WPC
WPC merupakan kepanjangan dar Wood Plastic Composite. Dari kepanjangan ini kita bisa ketahui bahwa WPC merupakan campuran kayu dan plastik lalu dibentuk untuk keperluan pemasangan di permukaan.
Kayu WPC tidak hanya bisa digunakan untuk metal decking kolam renang. Banyak juga yang memasangnya sebagai pelapis dinding rumah.
Sementara bentuknya ada dua jenis, yaitu WPC hollow dan solid. Perbedaannya, WPC hollow punya rongga, sementara solid tidak.
Karena adanya rongga ini, WPC hollow lebih ringan ketimbang WPC solid. Untuk penggunaan decking kolam renang, keduanya sama-sama bisa dipakai. Jadi, tidak usah bingung.
Perbedaan Utama Kayu Solid vs WPC Buat Decking
Meski sama-sama bernama kayu, nyatanya cukup banyak perbedaan antara kayu solid vs WPC. Ini perlu dipahami supaya anda bisa memilih dengan menyesuaikan kebutuhan secara tepat.
1. Jenis Material
Kami suda jelaskan di atas. Intinya, kayu solid merupakan kayu alami tanpa bahan campuran. Sementara WPC campuran antara kayu dan plastik yang dilebur lalu dibentuk.
2. Cara dan Tingkat Kesulitan Pemasangan
Kami berpengalaman memasang decking kayu solid dan WPC. Menurut kami dan mungkin banyak orang yang memasangnya juga, pemasangan kayu solid sedikit sulit ketimbang WPC.
Alasan pertama kareena bobot kayu solid itu cukup berat. Untuk mengangkat satu batangan saja, dibutuhkan dua orang.
Sementara dengan ukuran yang sama, decking WPC masih mampu diangkat oleh satu orang. Ingat, ini adalah campuran antara kayu dan plastik.
Alasan kedua soal cara pemasangannya. Kayu alami harus menggunakan paku berukuran besar untuk memakunya di atas dudukan. Atau bisa juga dipaku miring untuk menyambungkan antar batangan yang beririsan.
Sementara pada Kayu WPC, biasanya kami memasang joist atau dudukannya terlebih dahulu. Selanjutnya, kami akan memasang klip penyambung antara joist dengan panel kayu. Disinilah kami akan mengencangkan decking sehingga tidak bergerak kemana-mana.

Namun karena mengencangkannya menggunakan baut ulir, proses lebih mudah ketimbang harus memukul-mukul paku dengan palu pada pemasangan kayu solid.
Selain itu, karena pemasangan decking kayu solid sedikit lebih ribet ketimbang WPC, prosesnya juga jadi lebih lama. Ini mungkin jadi masalah kalau anda sedang mengejar waktu pembuatan kolam renang secara keseluruhan.
3. Ketahanan Terhadap Pelapukan
Ingat, kayu solid itu kayu alami. Bayangkan jika setiap hari dan setiap saat, kayu terkena air? Pasti mengeropos, bukan? Dan masalah inilah yang sering terjadi pada decking kayu solid.
Meski kebanyakan kayu solid dilakukan coating untuk mencegah hal tersebut, tetap saja kolam renang akan basah setiap saat. Lama-lama lapisan pelindung tersebut terkikis dan kayu akan lapuk.
Belum lagi mengingat air kolam renang itu penuh chemical. Sudah pasti lapisan coatingnya bakal makin cepat terkikis.
Sementara WPC karena ada campuran plastik di dalamnya, dengan sendirinya lebih tahan air. Kami sangat sering memasang jenis material decking ini. Dan selama ini, cenderung sedikit keluhan akan masalah tersebut.
4. Ketahanan Warna
Meskipun tahan terhadap pelapukan, masalah lain yang sering dikeluhkan klien kami dari penggunaan decking WPC adalah pemudaran warna.
Sebenarnya ini wajar karena decking dipasang di luar ruangan dan terus-terusan terpapar sinar matahari. Disisi lain, material plastik itu lebih cepat mengikis lapisan warna nya ketimbang kayu.
Tapi, decking kayu pun tidak terlepas dari masalah tersebut. Hanya saja tergantung grade kayu mana yang anda gunakan.
Umumnya, setiap jenis kayu memiliki grade A, B, C dan seterusnya. Semakin bawah, semakin jelek. Misalnya anda pakai grade kayu C, tetap saja warnanya akan cepat pudar.
Kecuali kalau pakai grade A yang berasal dari tengah atau jantung batang pohon. Warnanya cenderung lebih tahan lama.
5. Sentuhan Ketika Diinjak
Ini agak sulit dijelaskan karena anda harus merasakannya sendiri. Intinya begini, ketika menginjak kayu solid, terasa lebih kokoh. Tapi kalau WPC, terasa ada sesuatu yang kosong di dalamnya.
Ini sebenarnya tidak akan berpengaruh terhadap ketahanannya. Tergantung selera saja.
6. Perawatan
Karena lebih mudah lapuk, anda benar-benar harus rutin melapisi ulang atau coating decking kayu solid. Apalagi area kolam renang yang akan basah terus menerus.
Sementara pada WPC, cukup perlakukan seperti material lantai keramik. Singkirkan air dan bersihkan kotoran jika diperlukan.
Decking kayu solid yang lapisan coatingnya sudah terkikis biasanya juga lebih mudah berlumut. Anda butuh sikat kolam renang untuk membantu membersihkannya. Sementara masalah ini tidak akan ditemukan di decking WPC.
7. Budget
Terakhir tentu saja soal biaya. Menimbang kerumitan pemasangan, ketersediaan di pasaran, serta nilai ekonominya, kayu solid bisa kami bilang lebih mahal ketimbang decking WPC dengan penggunaan pada luas area plasa yang sama.
Tapi kembali lagi, tergantung grade kayu yang anda gunakan. Kalau gardenya rendah, bisa jadi malah lebih murah ketimbang WPC.
Masih Banyak Persamaannya!
Selain perbedaan, kedua jenis material ini memiliki persamaan yang bisa anda pertimbangkan, terutama karena menyangkut estetika dan keamanan.
1. Bentuk Batangan
Kayu solid dan WPC biasanya dijual dalam bentuk batangan. Panjangnya bervariasi, tapi kebanyakan tiap batang itu 1 meter. Bentuk finishingnya pun mirip. Kayu solid bisa dibentuk seperti WPC hollow atau solid.
2. Estetika yang Bagus
Sekilas memang terlihat sangat jauh berbeda finishing antara kayu solid vs WPC. Tapi percayalah, keduanya sama-sama bagus untuk menampilkan estetika alami.
Kalau anda suka dengan konsep desain natural pada kolam renang, mau menggunakan kayu solid atau WPC sama-sama bisa mendukung konsep tersebut.
3. Anti Slip
Inilah mengapa kami lebih menyarankan anda menggunakan decking kayu WPC atau kayu solid. Karena keduanya punya permukaan yang anti slip.
Ini terjadi karena kemampuan kayu solid untuk menyerap air. Sementara pada WPC, sentuhan finishingnya-lah yang membuatnya jadi anti slip.
4. Tahan Panas
Masih soal kenyamanan penggunaan, kedua jenis material decking kolam renang ini sama-sama tahan terhadap panas matahari.
Mungkin ada perbedaannya dimana kayu solid lebih adem ketika terkena panas. Tapi, itu hanya sedikit.
Panduan Memilih Antara Keduanya
Sudah bisa menentukan mau pilih antara decking kayu solid vs WPC berdasarkan penjelasan di atas? Kalau belum, kami bantu berdasarkan berbagai faktor di bawah ini.
1. Faktor Cuaca
Menurut kami, yang paling penting adalah bagaimana kondisi cuaca di lokasi kolam renang anda. Seperti kami bilang, kayu solid ini lebih mudah lapuk.
Sudah mah akan basah terus karena air kolam renang, masalah bakal lebih parah kalau di lokasi kolam renang anda sering hujan.
Pun begitu kalau perbedaan cuaca di lokasi kolam renang anda cukup ekstrim. Siang hari sangat panas, malamnya hujan. Ini akan semakin membuat kerusakan kayu solid lebih parah. Ditambah lagi kotoran yang mungkin ikut terbawa air hujan.
Jadi intinya, kalau cuaca di lokasi kolam renang anda tidak menentu, kami sarankan menggunakan kayu WPC untuk decking kolam renang.
2. Kepraktisan Perawatan
Kalau anda melakukan perawatan kolam renang sendiri tanpa ada petugas khusus, kami sarankan pakai kayu WPC saja.
Seperti kami jelaskan, kayu WPC itu sangat mudah perawatannya. Ini tidak akan membuat anda menghabiskan waktu dalam proses perawatan.
3. Ketersediaan di Pasaran
Masih soal lokasi. Perhatikan juga apakah di lingkungan anda, atau setidaknya tidak terlalu jauh dari lingkungan anda, tersedia penjual decking kayu solid.
Kami punya pengalaman dimana klien kami ingin memakai kayu solid untuk decking. Sementara jenis kayu yang ia pilih bahkan tidak tersedia di kotanya.
Jadi, mau tidak mau kami mengirim kayu dari daerah lain. Butuh beberapa hari untuk sampai. Selain itu, ongkos kirimnya juga mahal.
Sekali lagi, kalau anda dikejar deadline dalam membuat kolam renang, kondisi ini benar-benar bakal bikin pusing. Saran kami jelas: pakai decking WPC saja.
4. Estetika dan Nilai Jual
Kalau tadi banyak menitikberatkan WPC, sekarang kami jelaskan di kondisi apa anda bisa menggunakan jenis kayu solid untuk decking kolam renang.
Semua material alami yang berasal dari alam tanpa campuran apapun yang digunakan pada konstruksi itu biasanya mahal. Selain itu, sentuhan khas alam nya juga kuat.
Kalau anda pecinta seni yang tinggi, decking kayu alami benar-benar bakal jadi pilihan yang memuaskan.
Disisi lain, kalau suatu saat anda mau menjual properti yang ada kolam renang dengan decking kayu solid ini, nilai jualnya bisa jauh bertambah.
5. Kustomisasi
Satu lagi alasan kenapa kalau anda pecinta seni harus pilih decking kayu solid adalah jenis ini bisa dibentuk sesuai keinginan anda.
Memang di pasaran banyaknya berbentuk batangan layaknya WPC. Tapi, biasanya penjual juga menyediakan layanan custom.
Jadi, anda bisa menyesuaikan dengan bentuk area plasa kolam renang yang anda punya. Selain itu, sentuhan atau corak finishingnya pun bisa disesuaikan, asalkan jenis kayunya mumpuni.
6. Budget yang Tersedia
Terakhir dan kami yakin anda setuju adalah soal budget. Jangan pernah memaksakan kalau budget bikin kolam renang anda kurang tapi mau pakai kayu solid.
Karena pada akhirnya, anda harus mengorbankan kualitas material lain untuk mengakomodir kekurangan tersebut. Imbasnya, kualitas kolam renang menurun dan rentan kerusakan.
Atau bisa jadi anda perlu membongkar tabungan demi mendapatkan sesuatu yang sebenarnya punya alternatif bagus.