Kolam renang yang pakai kaporit mungkin sudah sering kita lihat. Tapi pernahkan anda melihat kolam renang yang dituangkan garam?
Jangan salah, saat ini metode tersebut semakin digandrungi. Dimulti Pool sudah beberapa kali menerima order instalasi garam di kolam renang ini.
Tertarik memakainya? Tunggu dulu. Perlu memahami bagaimana perbandingan sanitasi kolam renang klorin vs garam untuk menentukannya. Karena pada akhirnya, semua tergantung kebutuhan anda.
Penjelasan Cara Kerja
Kami jelaskan di awal supaya tidak salah paham. Sebenarnya baik klorin atau garam, sama-sama menggunakan senyawa klorin (Cl) untuk sanitasi kolam renang.
1. Kolam Renang Klorin
Yang dimaksud dengan kolam renang klorin adalah penggunaan kaporit untuk sanitasi kolam renang. Kaporit sendiri merupakan obat kolam renang yang mengandung senyawa klorin. Senyawa ini paling besar komposisinya di antara campuran senyawa lain dalam kaporit.

Ada tiga jenis kaporit yang umum digunakan. Yaitu kaporit bubuk dengan kadar klorin 60% dan kaporit granular (kristal) serta tablet yang sama-sama punya kadar klorin 90%.
Aplikasi obat ini bisa langsung dimasukkan ke kolam renang atau balancing tank serta bisa juga diencerkan dengan air terlebih dahulu.
Ketika masuk dalam air, kaporit akan bereaksi dengan air. Sementara senyawa klorin akan terpisah dan menjalankan tugasnya untuk membunuh mikroorganisme.
Seiring dengan sirkulasi kolam renang, semua bagian air akan terpapar klorin. Dengan begitu, tidak ada tempat buat lumut untuk tumbuh di air kolam renang.
2. Kolam Renang Garam
Jangan kira garam yang digunakan untuk sanitasi kolam renang adalah garam dapur. Ini adalah garam khusus yang tidak mengandung yodium. Dengan kata lain, garam murni hasil penyaringan dari air laut.
Di Indonesia, garam ini dikenal dengan krosok. Tapi kalau di Indonesia, garam krosok masih kotor. Ada garam murni lain dari luar negeri. Kami biasa pakai garam Australia. Warnanya jauh lebih putih karena sebelum diedarkan, dicuci terlebih dahulu.
Tapi karena ada pembatasan impor garam oleh pemerintah Indonesia, garam Australia saat ini sangat sulit didapat. Kalaupun memesan langsung dari luar negeri, berpotensi tertahan di bea cukai. Kalau beli sedikit, harganya sangat mahal.
Meski begitu, garam krosok masih efektif untuk sanitasi kolam renang garam. Jadi, anda tidak perlu khawatir.
Masuk ke cara kerjanya. Garam sendiri juga mengandung senyawa klorin. Jadi, senyawa ini juga lah yang bertugas membunuh mikroorganisme.
Tapi karena klorin dalam garam punya ikatan yang lebih kuat dengan senyawa lain ketimbang klorin di kaporit, butuh alat khusus untuk memisahkannya menjadi senyawa sendiri. Alat ini bernama salt chlorinator.

Salt chlorinator dipasang setelah filter kolam renang. Jadi air yang sudah bersih akan masuk ke turbo sel atau sel garam kemudian garam di dalamnya akan diproses. Akhirnya, klorin terpisah dan berbarengan dengan air masuk kembali ke kolam renang.
Kelebihan dan Kekurangan
Yang pertama dipikirkan ketika memilih sanitasi kolam renang klorin vs garam tentu saja kelebihan dan kekurangannya masing-masing, bukan? Ini penjelasannya:
1. Kolam Renang Klorin
Ini adalah jenis yang paling umum digunakan di Indonesia. Setiap perawat kolam renang pasti memahami bagaimana treatment menggunakan kaporit yang benar.
Selain itu, kaporit juga sangat mudah didapat. Jadi, anda tidak perlu repot mencari kesana kemari untuk mendapatkannya.
Sementara kekurangannya jika dibandingkan dengan garam adalah, ada beberapa orang yang kulitnya sensitif dengan klorin. Bisa jadi iritasi setelah menggunakannya.
2. Kolam Renang Garam
Kelebihan sanitasi garam yang jadi pertimbangan kami untuk merekomendasikan pada klien adalah bau kaporit yang sangat minim. Ini karena proses pelepasan klorinnya yang tidak langsung di dalam kolam renang.
Selain itu, banyak klien kami yang menyebut jika air kolam renang garam ini lebih halus. Ini berdasarkan testimoni, ya! Kami tidak bisa memastikannya karena mungkin, tetap ada orang yang sensitif klorin iritasi setelah berenang di kolam garam.
Sementara kekurangannya cuma satu, anda butuh biaya tambahan untuk memasang salt chlorinator. Mulai dari pengadaan barang, jasa instalasi, hingga biaya listrik setiap bulan yang bertambah.
Kolam Renang Klorin vs Garam
Sudah bisa menyimpulkan mau pilih yang mana? Kami akan berikan tambahan pertimbangan agar keputusan anda akurat sesuai kebutuhan.
1. Chemical yang Digunakan
Seperti kami jelaskan, kolam renang klorin menggunakan obat kaporit. Sementara kolam renang garam menggunakan garam murni atau garam krosok.
2. Tambahan Alat
Juga sudah kami jelaskan. Anda tidak perlu tambahan alat kalau mau pakai kaporit. Sementara kalau pakai garam, butuh salt chlorinator.
3. Perawatan Alat
Tentu saja salt chlorinator ini perlu dirawat. Masalah yang sering kami temukan adalah adanya kerak pada turbo cell karena produk sampingan hasil pemecahan klorin dalam garam.
Tenang saja, membersihkannya cukup mudah. Cukup lepaskan turbo cell lalu rendam di dalam ember. Gunakan kawat atau lidi untuk membersihkan kerak yang sulit dijangkau.
4. Cara Pemeriksaan Kadar Air
Ini yang paling menonjol. Untuk kolam renang klorin, mungkin anda sudah familiar dengan penggunaan test kit untuk memeriksa kadar air kolam renang. Salah satu parameter yang diperiksa adalah kadar klorin (idealnya 1 sampai 1,5 ppm).
Sementara pemeriksaan kadar air di kolam renang garam, yang jadi parameter adalah kadar garamnya, bukan kadar klorin.
Di alat salt chlorinator, beberapa produsen menyertakan layar digital yang menunjukkan kadar garam tersebut. Idealnya antara 2700 sampai 3400 ppm dengan kadar optimal di angka 3200 ppm.
Tapi, ada juga produsen yang tidak menyertakan layar ini. Hanya indikator lampu saja. Kalau kadar garam sudah ideal, lampu berwarna hijau. Kalau belum, berwarna merah.
5. Cara Treatment Awal
Yang selanjutnya adalah langkah treatment awal kolam renang. Untuk kolam renang klorin, kami biasanya akan menggunakan metode pengendapan supaya semua kotoran di air pengisian terbuang.
Selain itu, kami juga menggunakan berbagai chemical dalam prosesnya. Di antaranya kaporit itu sendiri, soda ash, PAC dan HCL jika dibutuhkan.
Sementara di treatment awal kolam renang garam, tidak dibutuhkan langkah tersebut. Selain itu, obat yang digunakan hanya garam.
Tapi, waktu treatmentnya memang lebih lama. Setidaknya 4 hari sampai 1 minggu hingga kolam renang benar-benar bisa dilakukan.
Tidak Ada Perbedaan dalam Hal…
Selain perbedaan, ada juga persamaan kedua jenis sanitasi kolam renang ini:
1. Jenis Air Pengisian yang Dipakai
Mau pakai air gunung, air PAM atau air sumur, baik kolam renang klorin atau garam sama-sama bisa. Yang berbeda hanya langkah treatment awalnya saja.
Sebagai catatan, kami selalu merekomendasikan menggunakan air gunung untuk mengisi kolam renang karena kemurniannya. Ini akan memudahkan proses treatment awal.
2. Waktu Sirkulasi Kolam Renang
Waktu sirkulasi kolam renang ideal adalah 6 sampai 12 jam. Semakin besar kolam renang, semakin lama. Baik kolam renang klorin atau garam, panduannya sama saja.
3. Pembersihan Permukaan dan Aksesoris
Dalam proses pembersihan rutin, kami selalu membersihkan permukaan kolam renang mengunakna pool brush dan melakukan vacuum. Nah, baik di kolam kaporit atau garam, langkah ini sama-sama kami lakukan.
Kalau ada tangga, handrail, waterfall, dan aksesoris kolam renang lainnya, kami juga akan membersihkannya. Apapun jenis sanitasi kolam renang yang dipakai.
4. Jenis, Bentuk, Kedalaman dan Bagian Kolam Renang
Mau kolam renang pribadi atau komersial, bisa menggunakan kedua jenis sanitasi ini. Penggunanya juga tidak terbatas pada bentuk dan kedalaman kolam renang. Hanya perlu menyesuaikan takarannya saja.
Pertimbangan Memilihnya
Lantas, apa saja pertimbanga buat memilik antara sanitaisi kolam renang klorin vs garam? Berikut ini yang kami rekomendasikan:
1. Kondisi Sensitifitas Kulit
Yang pertama jelas soal kesehatan, terutama sensitifitas kulit. Baik anda atau keluarga dan semua yang akan menggunakan kolam renang, perlu diketahui dulu apakah kulit mereka sensitif terhadap klorin atau tidak.
Kalau tidak, tak masalah pakai klorin. Tapi kalau iya, lebih aman pakai kolam renang garam meski kami tidak bisa memastikannya juga. Setidaknya berdasarkan pengalaman penggunaan oleh klien kami.
Lantas bagaimana untuk kolam renang umum? Kalau benar-benar siapa saja yang bisa memakai kolam renang, sebetulnya anda tidak perlu memikirkannya. Biarkan pelanggan yang memilih.
Tapi kalau misalnya kolam renang komersial untuk terapi, lebih baik pakai garam.
2. Pemakaian Pemanas Kolam Renang
Sebenarnya ini dimaksudkan karena akan mempengaruhi panjang jalur instalasi atau sistem pemipaan kolam renang anda.
Karena pakai salt chlorinator, otomatis jalur pemipaan akan lebih panjang jika menggunakan sanitasi garam.
Jalurnya, setelah filter, air akan masuk ke pemanas dulu sebelum ke salt chlorinator. Baru setelah itu dikembalikan ke kolam renang.
Sementara kolam renang klorin, heater dipasang setelah filter.
3. Ketersediaan Chemical di Area Lokasi Kolam Renang
Terkadang hal ini yang kami jadikan pertimbangan untuk merekomendasikan apakah cocok menggunakan sanitasi garam atau tidak.
Garam krosok ini bukan garam dapur. Hanya di tempat-tempat tertentu saja bisa mendapatkannya. Memang bisa membeli online. Tapi kalau lokasinya jauh, biaya kirimnya mahal.
Jadi kalau aspek nomor satu bukan masalah buat anda, lebih baik pakai kolam renang klorin saja.
4. Kemudahan dalam Perawatan Rutin
Dengan jenis sirkulasi kolam renang yang sama, anda perlu menambah satu pekerjaan kalau pakai garam ketika melakukan perawatan, yakni membersihkan salt chlorinator.
Perlu diketahui, langkah membersihkannya kalau sudah berkarat itu cukup rumit karena harus melepas turbo cell dari instalasi pipa. Bahkan kami sarankan dilakukan oleh tenaga ahli kalau anda tidak memahami bagaimana melakukannya.
5. Biaya
Terakhir dan tentu saja paling penting, biaya atau budget yang anda punya. Karena ada salt chlorinator, biaya instalasi, baik pengadaan barang dan jasa pemasangannya, sistem sanitasi kolam renang garam lebih mahal ketimbang klorin.
Tak hanya itu. Alat ini juga menggunakan listrik layaknya pompa. Otomatis tagihan listrik bulanan anda akan bertambah kalau memasangnya.
Satu pesan dari kami: tidak perlu memaksakan. Kalau hitungan budget anda hanya cukup untuk operasional kolam klorin, pilih sanitasi itu saja.