Semua yang berkaitan dengan kolam renang Anda harus dipastikan kondisinya selalu baik. Karena jika salah satu saja bermasalah, bisa jadi kolam renang Anda berbahaya buat digunakan. Itulah kenapa maintenance kolam renang sangat penting dilakukan.
Untuk memastikannya, Anda bisa melakukan inspeksi kolam renang mandiri. Di sini kami menyusun daftarnya dengan langkah yang simple agar mudah Anda lakukan.
Pentingnya Inspeksi Kolam Renang
Anda pasti tidak mau tiba-tiba mengeluarkan jutaan bahkan puluhan juta rupiah ketika terjadi masalah pada kolam renang Anda, bukan?
Di sinilah fungsi inspeksi kolam renang. Dengan mengetahui potensi masalah, Anda bisa menyusun anggaran untuk perbaikan atau penggantian komponen atau unit di kolam renang Anda.
Selain itu, jangan sampai ada korban terlebih dahulu akibat kondisi kolam renang yang tidak aman digunakan. Cegah sejak dini dengan inspeksi kolam renang ini.
Panduan dan Daftar Inspeksi Kolam Renang
Berikut ini daftar inspeksi kolam renang yang bisa Anda lakukan sendiri. Kami menyusunnya sebagai panduan langkah demi langkah. Jadi, jika Anda ingin melakukan inspeksi kolam renang menyeluruh, bisa mengikuti langkah ini.
Jika Anda menemukan masalah pada berbagai bagian kolam renang ketika melakukan, segera hubungi kontraktor kolam renang untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Air Kolam Renang:
a. Pemeriksaan Kadar Air
Gunakan test kit untuk menguji kadar air kolam renang. Parameter yang perlu diperiksa adalah kadar klorin dan pH. Kadar Klorin ideal berkisar 1 sampai 1,5 ppm. Sementara pH ideal berkisar 7,2 sampai 7,6.
Jika klorin terlalu rendah, lumut tidak akan mati. Sementara jika terlalu tinggi, bisa berbahaya buat kesehatan pengguna kolam renang.
Untuk pH, jika terlalu rendah, bisa membuat kulit dan mata iritasi. Sementara jika terlalu tinggi, klorin tidak akan efektif menjalan tugasnya.
b. Pemeriksaan Kejernihan Air
Pastikan air kolam renang jernih, permukaan kolam renang bisa terlihat dengan baik. Buang kotoran di permukaan air jika ada.
Kolam renang yang tidak jernih menandakan adanya masalah, baik itu air berlumut, berwarna hijau bening, keruh, berminyak, berkabut, dan sebagainya. Kondisi seperti ini menandakan air kolam renang berbahaya jika digunakan.
Bodi Kolam Renang Termasuk Gutter:
a. Pemeriksaan Kerusakan pada Lapisan Permukaan
Sama seperti sebelumnya, amati dengan baik apakah ada goresan, retakan pada permukaan kolam renang, baik itu berbahan keramik atau mozaik.
Pada permukaan kolam renang berbahan vinyl atau liner, amati apakah ada goresan atau robekan yang berpotensi jadi penyebab kebocoran kolam renang.
Hal yang sama juga Anda lakukan pada permukaan gutter.
b. Pemeriksaan Kondisi Nat yang Kotor atau Rusak
Selain permukaan, pastikan juga kondisi nat keramik atau mozaik. Apakah ada kotoran atau kondisinya sudah tidak bagus. Nat yang kotor atau rusak bisa jadi penyebab kebocoran kolam renang.
c. Pemeriksaan Kebersihan Permukaan
Langkah ini perlu sedikit ketelitian. Amati lantai dan dinding kolam renang apakah ada noda, lumut, dan jenis kotoran lainnya yang menempel.
Meskipun air jernih, kotoran yang menempel pada permukaan kolam renang lama kelamaan semakin banyak. Kolam renang anda bisa berlumut.
Peralatan:
a. Pemeriksaan Rembesan pada Pompa dan Filter
Periksa apakah ada rembesan pada setiap bagian bodi filter dan pompa kolam renang. adanya rembesan menandakan ada komponen yang bermasalah atau sistem pemipaan yang bocor.
b. Pemeriksaan Kebersihan Bodi Pompa dan Filter
Periksa apakah ada kotoran pada bodi pompa dan filter. Kotoran ini jika dibiarkan menumpuk bisa masuk hingga sistem kerja pompa dan filter. Kalau sudah begini, alat-aat tersebut tidak bisa bekerja maksimal.
c. Pemeriksaan Handle Multi Valve Filter
Pastikan handle multi valve bisa diputar dengan mudah dan ketika dipilih mode tertentu, tidak goyang atau oblak.
Handle multi valve yang susah diputar atau oblak menandakan ada komponen di dalamnya yang aus atau bahkan rusak.
d. Pemeriksaan Kondisi Pressure Gauge dan Kaca Kontrol
Pengukur tekanan filter atau pressure gauge serta kaca kontrol terbuat dari mika. Pastikan mika tersebut tidak pecah atau buram yang akan menyulitkan pemantauan penggunaan filter.
e. Pemeriksaan Kondisi Tabung Filter dan Drain Plug
Periksa kondisi tabung filter dan lihat apakah ada rembesan air. Jika ada, bisa jadi ada keretakan yang harus segera ditangani.
Periksa juga bagian pembuangan tabung filter atau drain plug yang ada di bagian bawah tabung. Pastikan juga tidak ada rembesan yang mengindikasikan kebocoran.
Jika ada bagian tabung filter yang bocor, air kolam renang yang sedang disaring di dalamnya bisa keluar. Akibatnya, air kolam renang Anda bisa berkurang dan jadi penyebab kerusakan peralatan.
d. Pemeriksaan Kondisi Media Pasir Filter
Untuk memeriksa kondisi media pasir apakah masih layak digunakan, Anda bisa melakukan vacuum terlebih dahulu. Selanjutnya, backwash dan rinse filter.
Saat memulai backwash, perhatikan kondisi kaca kontrol. Jika dari awal air di dalamnya jernih, menandakan adanya masalah pada media pasir.
Masalah ini harus segera diatasi karena bisa jadi media pasir filter Anda tidak lagi efektif menyaring kotoran. Jangan kaget jika air kolam renang Anda susah jernih.
Karena seharusnya setelah vacuum media filter akan kotor. Ketika dibersihkan dengan mode backwash filter, kaca kontrol akan keruh di awal dan jernih jika sudah selesai dibersihkan.
e. Pemeriksaan Efektivitas Lampu Indikator Pemanas dan Salt Chlorinator
Untuk inspeksi peralatan tambahan seperti pemanas dan salt chlorinator sebenarnya cukup mudah. Pastikan lampu indikatornya bekerja dengan baik.
Lampu yang bermasalah bisa berkedip atau mati. Ini juga bisa menandakan adanya masalah pada kedua peralatan tersebut.
f. Pemeriksaan Kebersihan Salt Chlorinator
Khusus salt chlorinator, bodi turbo cell atau sel garamnya bisa berkerak akibat proses perubahan garam menjadi klorin. Ini harus segera dibersihkan supaya bodi turbo cell tidak berkarat.
g. Memastikan Pompa Kolam Renang Dipasang dengan Dudukan
Pastikan pompa kolam renang yang terpasang di ruang mesin diberi dudukan dengan ketinggian 30 cm dari lantai.
Dudukan ini bisa dibuat dari beton atau menggunakan material yang kuat. Fungsinya untuk mencegah lumut dan karat yang berasal dari lantai ruang mesin yang lembab.
Selain itu, jika kondisi ruang mesin banjir, mencegah pompa terendam dan bisa membuatnya rusak atau bahkan mati.
Aksesoris:
a. Pemeriksaan Kondisi Inlet
Perhatikan inlet kolam renang anda. Pastikan tidak ada kotoran serta kencang menempel pada permukaan kolam renang (tidak copot).
b. Pemeriksaan Kondisi Semburan Air dari Inlet
Periksa kondisi semburan air dari inlet. Pastikan semua semburan dari inlet yang terpasang di kolam renang anda selaras kekuatannya satu dengan yang lainnya.
Selain itu, pastikan juga semburan tersebut mengarah ke permukaan air kolam renang.
Jika semburan tidak seperti kondisi yang disebutkan di atas, bisa jadi terdapat sumbatan karena kotoran dan harus dibersihkan.
c. Pemeriksaan Kondisi Cover Main Drain
Perhatikan kondisi main drain kolam renang dan pastikan tidak ada kotoran atau sumbatan di atasnya. Selain itu, pastikan juga tidak copot.
Cover main drain yang tersumbat bisa menghambat proses sirkulasi kolam renang. Sementara kalau
copot, bisa berbahaya buat pengguna terutama jika sedang menggunakan main drain sebagai saluran hisap menuju filter (misalnya saat mengurangi air kolam renang).
d. Pemeriksaan Kondisi Vacuum Fitting
Pastikan kondisi vacuum fitting di dinding kolam maupun di skimmer box tidak copot dan tidak ada kotoran.
Jika ini terjadi, jelas bisa menghambat proses vacuum kolam renang, bahkan Anda tidak akan bisa melakukannya sama sekali.
e. Memastikan Set Vacuum Kolam Renang Mudah Dioperasikan dan Kondisinya Baik
Set vacuum kolam renang terdiri dari vacuum head (kepala vacuum), vacuum hose (selang vacuum), dan telescopic handle (gagang vacuum). Pastikan semuanya mudah dioperasikan.
Pada vacuum head, pastikan tidak ada sumbatan pada saluran hisapnya. Pada vacuum head yang ada sikatnya, pastikan kondisinya masih bagus dan sikat tidak mekar.
Pastikan juga gagang vacuum head tidak patah. Karena kalau patah, telescopic handle tidak bisa terpasang. Pastikan juga roda vacuum head tidak patah. Kalau patah, vacuum head bisa menempel di permukaan saat proses vacuum dan akan menyulitkan.
Pada vacuum hose, pastikan tidak ada retakan atau sobekan. Jika ini terjadi, sudah pasti akan bocor dan anda akan kesulitan melakukan vacuum.
Selain itu, pastikan kedua konektor di kedua ujung vacuum hose tidak retak atau patah. Jika ini terjadi, vacuum hose tidak akan bisa dipasang ke vacuum fitting dan/atau vacuum head.
Pada telescopic handle, pastikan tidak ada karat. Karat bisa membuat gagang sulit dioperasikan terutama untuk mengatur panjang pendeknya. Selain itu, juga berbahaya kalau terkena tangan.
f. Pemeriksaan Kondisi Tangga dan Handrail Stainless Steel
Jika kolam renang Anda terdapat tangga dan handrail stainless steel, pastikan tidak ada karat. Karat bisa berbahaya kalau terkena tangan dan bisa mempengaruhi kejernihan air kolam renang.
Selain itu, pastikan juga pemasangannya kuat, tidak ada goyang atau copot. Jika masalah ini terjadi, bisa berbahaya buat pengguna.
g. Pemeriksaan Kondisi Waterfall Stainless Steel
Kalau di kolam renang Anda ada waterfall berbahan stainless, sama seperti sebelumnya, pastikan tidak ada karat.
Selain itu, pastikan juga semburannya sempurna. Jika semburan macet atau kecil dan bentuknya tidak rata, bisa jadi ada sumbatan di dalamnya.
Selain itu, pastikan juga pemasangannya kencang, tidak goyang ataupun copot.
h. Pemeriksaan Kondisi Skimmer Box (pada Kolam Renang Skimmer)
Jika kolam renang Anda menggunakan sistem sirkulasi skimmer, pastikan kondisi skimmer box tidak retak. Selain itu, pastikan juga tutupnya bisa terpasang dengan baik.
Skimmer box, khsusunya keranjang skimmernya, kalau retak bisa membuat fungsi menyaring kotoran jadi tidak maksimal.
Sementara kalau tutup skimmer box tidak bisa terpasang dengan baik, menandakan ada bagian yang aus. Jika dibiarkan, air kolam renang bisa merembes dan membuat ketinggiannya berkurang.
i. Pemeriksaan Kondisi Saluran Skimmer
Kolam renang skimmer punya saluran hisap yang mengarahkan air menuju keranjang skimmer. Pastikan saluran ini tidak tersumbat dan ketinggian air pas berada di level tengah bukaan.
Jika kondisinya copot, bisa berbahaya buat pengguna kolam renang. Sementara jika level air tidak sesuai, bisa jadi ada masalah kebocoran kolam renang.
Instalasi Pipa:
a. Pemeriksaan Kondisi Saluran Hisap (Main Drain, Vacuum, Balancing Tank)
Pastikan saluran hisap kolam renang berfungsi. Bagian ini sudah pasti tidak boleh bermasalah sebab bagian dari sirkulasi kolam renang. Sirkulasi yang buruk membuat kolam mudah kotor dan berlumut.
Untuk memeriksa saluran hisap, gunakan mode filter pada handle multi valve filter kolam renang. Kemudian tutup semua ball valve, kecuali saluran yang ingin kita periksa.
Misalnya, kita ingin memeriksa kondisi saluran vacuum. Tutup ball valve main drain dan balancing tank dan buka ball valve saluran vacuum.
Selanjutnya, nyalakan pompa dan lihat kondisi strainer pompa di ruang mesin. Pastikan tidak ada gelembung udara. Jika ada, bisa jadi ada masalah kebocoran pada instalasi pipa.
b. Pemeriksaan Saluran Dorong (Inlet, Water Fountain, Waterfall)
Periksa saluran dorong kolam renang dan pastikan air yang keluar kekuatannya normal. Jika terjadi hambatan, bisa karena kotoran atau bahkan instalasi pipa yang bocor,
Untuk inlet, ketika pompa dinyalakan pastikan tidak ada pengurangan air yang banyak. Jika ada, bisa menandakan adanya kebocoran.
c. Memastikan Semua Kondisi Valve (Ball Valve, Water Mur, Swing Klep) Berfungsi
Periksa semua katup dalam instalasi pipa kolam renang. Pemeriksaan ini dilakukan pada katup pipa yang terpasang di ruang mesin. Matika pompa kolam renang dan semua ball valve terlebih dahulu.
Untuk ball valve dan water mur, pastikan mudah dibuka. Untuk swing klep, pastikan tidak ada kotoran yang menyumbat.
d. Memastikan Semua Kondisi Valve (Ball Valve, Water Mur, Swing Klep) Tidak Bocor
Selain memastikan kondisinya mudah dioperasikan, pastikan juga tidak ada rembesan air pada semua valve tersebut. Jika ada, bisa jadi kolam renang Anda bocor.
e. Pemeriksaan Kondisi Pipa di Ruang Mesin
Terakhir, periksa semua pipa yang ada di ruang mesin. Pastikan tidak ada rembesan air atau retak yang menyebabkan kebocoran.
Pemeriksaan Balancing Tank:
a. Pemeriksaan Kebersihan Air, Lantai, dan Dinding
Amati kondisi air kolam renang. Jika ada kotoran besar seperti daun, ambil dan buang. Selain itu, pastikan juga lantai dan dinding kolam renang tidak berkerak, bernoda dan berlumut.
Tapi sebagai catatan, kondisi air kolam renang di balancing tank memang tidak perlu dipastikan sebersih dan sejernih air di kolam renang. Jadi, kalau kotorannya tidak menumpuk, masih tidak masalah.
b. Pemeriksaan Kondisi Foot Valve
Salah satu jenis katup atau valve yang hanya terpasang di balancing tank adalah foot valve. Katup ini berfungsi mencegah air dari kolam renang masuk ke balancing tank saat proses tertentu.
Pastikan foot valve tidak tersumbat dan tidak ada rembesan.
c. Pemeriksaan pelampung otomatis masih berfungsi
Balancing tank berfungsi mengatur ketinggian air di kolam renang. Kalau air kolam renang terlalu banyak, akan terbuang dari balancing tank.
Untuk mengetahui air kolam renang penuh atau tidak terdapat pelampung. Pelampung ini yang memberikan tanda pada sistem pemipaan di balancing tank untuk segera membuang air jika kepenuhan.
Pastikan kondisi pelampung ini masih berfungsi dengan baik.
d. Pemeriksaan Kondisi Pipa Kontrol Level Air Balancing
Saluran pipa kontrol level air balancing tank tempat kelebihan air dibuang juga harus diperhatikan. Pastikan tidak ada kotoran yang menyumbatnya.
Pemeriksaan Ruang Mesin:

a. Pemeriksaan Kebersihan Ruang Mesin
Pastikan ruang mesin bersih karena kotoran yang menumpuk bisa masuk ke sistem kerja pompa dan filter dan membuatnya tidak berfungsi maksimal.
b. Pemeriksaan Genangan di Ruang Mesin
Pastikan ruang mesin tidak ada genangan air. Air ini bisa berasal dari kebocoran pada sistem pipa di balancing tank.
Jika terdapat air, harus segera diatasi untuk mencegah peralatan seperti pompa tenggelam dan membuatnya mati.
c. Pemeriksaan Pemipaan di Ruang Mesin
Seperti dijelaskan di atas, genangan air dalam ruang mesin bisa berasal dari pipa yang bocor. Karena itu, pastikan semua pipa yang terpasang di ruang mesin tidak ada rembesan.
d. Pemeriksaan Kondisi Permukaan Ruang Mesin
Ubin dan dinding ruang mesin yang rusak bisa berbahaya jika kita mau melakukan setting alat di ruang mesin. Jadi, pastikan kondisinya tidak retak atau pecah serta natnya masih bagus.
Untuk dinding, pastikan tidak ada lumut dan kotoran menumpuk yang bisa jadi sumber masalah kesehatan.
e. Pemeriksaan Kondisi Tutup Ruang Mesin
Pastikan tutup ruang mesin menutup rapat dan pemasangannya tepat. Selain itu, pastikan juga pegangannya dalam kondisi kokoh.
Jika tutup ruang mesin berbahan stainless steel, pastikan tidak ada karat yang bisa berbahaya jika terkena anggota tubuh.
Sistem Kelistrikan:

a. Pemeriksaan MCB Atau Saklar Pompa di Ruang Mesin Aman Digunakan
Pompa kolam renang menggunakan daya listrik yang dialirkan lewat kabel yang terpasang di MCB atau saklar di ruang mesin.
Pastikan kondisi MCB atau saklar ini masih bagus, tidak ada bagian yang terbakar atau berbau hangus. Jika ada, ini menandakan adanya masalah dan bisa berbahaya (menimbulkan kebakaran) jika dibiarkan.
b. Memastikan Semua Komponen di Panel Masih Berfungsi
Semua sistem kelistrikan kolam renang dikontrol dalam sebuah panel. Di dalamnya terdapat berbagai komponen untuk keamanan listrik kolam renang.
Pastikan semua komponen tersebut masih berfungsi dengan baik, ditandai dengan peralatan kolam renang yang tidak ada masalah.
c. Memastikan Semua Komponen Panel Tidak Ada Karat
Untuk mengalirkan listrik pasti butuh konduktor kuat, salah satunya logam. Karena itu, dalam panel kolam renang banyak material logam.
Pastikan semua komponen berbahan logam tersebut tidak ada karat. Karena karat ini bisa menyebabkan berbagai masalah kelistrikan seperti konslet atau induksi listrik.
d. Memastikan Semua Sambungan Kabel Terpasang dengan Kuat
Pastikan juga semua kabel yang terpasang di dudukan atau terminal terpasang dengan kuat. Kabel yang kendor jadi penyebab utama korsleting dan komponen terbakar.
Lingkungan:
a. Pemeriksaan Kondisi Tanaman di Sekitar Kolam Renang
Periksa kondisi tanaman di sekitar kolam renang. Jika ada daun, ranting, atau tangkai yang menjulur hingga ke bodi kolam renang, lebih baik dipotong.
Daun, ranting atau batang dan ranting yang menjulur saat mati bisa masuk ke kolam renang dan membuatnya kotor.
Pastikan juga tidak ada akar tanaman besar yang tumbuh hingga menuju bodi kolam renang. Ini bahkan lebih berbahaya karena bisa menyebabkan kerusakan struktur kolam renang.
b. Pemeriksaan Kondisi Plasa Kolam Renang
Periksa kondisi plasa kolam renang. Jika terbuat dari kayu atau WPC, pastikan tidak ada bagian yang keropos atau retak. Ini berbahaya kalau terkena kaki.
Jika terbuat dari paving, beton atau keramik biasa, pastikan kondisinya tidak licin karena bisa berbahaya jika terpeleset. Selain itu, pastikan kondisi nat-nya masih bagus untuk mencegah tumbuhnya lumut.
c. Pemeriksaan Kondisi Drainase Pada Plasa Kolam Renang
Pastikan draine di sekitar kolam renang memadai, tidak mampat dan kondisinya masih bagus. Untuk floor drain, pastikan juga terpasang dengan baik atau tidak copot.
Untuk drainase tali air, pastikan pembuatannya cukup, yang utama di sisi bibir kolam renang dan ruang mesin serta balancing tank. Dengan begitu, air dari plasa tidak akan mudah masuk ke bagian-bagian tersebut.
d. Pemeriksaan Tanda Kebocoran Pipa di Dalam Tanah
Periksa juga apakah ada rembesan di sekitar plasa kolam renang. Hal ini bisa menandakan adanya kebocoran pipa kolam renang yang tertanam di area tersebut, misalnya pada pipa pembuangan.
Tanda kebocoran pipa lainnya adalah adanya kondisi tanah yang turun.