Anda dan semua orang yang memahami cara kerja kolam renang pasti sepakat kalau pompa adalah peralatan kolam renang yang paling vital fungsinya, bersanding dengan filter.
Tidak perlu panjang lebar karena tulisan ini bakal panjang. Ini semua yang perlu anda pahami tentang pompa kolam renang.
Artikel ini penting buat anda yang mau buat kolam renang, mengganti pompa, bingung ukuran pompa yang tepat, atau frustasi sama masalah pompa yang gak kelar-kelar.
Fungsi Pompa Kolam Renang
Pompa adalah jantung kolam renang. Secara harfiah, memang seperti itu fungsinya. Karena dengan pompa, air kolam renang bisa mengalir ke pompa itu sendiri lalu masuk ke filter dan dikembalikan ke kolam renang.
Sementara perputaran air tersebut disebut dengan sirkulasi kolam renang. Mirip seperti sirkulasi darah manusia dengan jantung sebagai mesin utama untuk mengalirkannya.
Sementara sirkulasi air sendiri wajib dilakukan pada air kolam renang. Air yang tidak berputar atau diam bisa jadi sarang nyamuk dan pertumbuhan alga dan kotoran lainnya.
Bagian Pompa
Berikut komponen atau bagian-bagian yang ada di pompa kolam renang:
1. Strainer Pompa
Strainer pompa adalah wadah tepat alir mengalir. Jadi kalau kami bilang air menuju pompa, ini artinya air menuju strainer pompa.

2. Basket Strainer
Lantas untuk apa air dialirkan ke pompa? Jawabannya untuk dibersihkan dari kotoran besar yang mungkin terbawa masuk dari balancing tank atau skimmer box.

Karena dalam strainer pompa terdapat sebuah keranjang yang dinamakan basket strainer. Fungsinya sama seperti basket skimmer, yakni menyaring kotoran.
3. Dinamo atau Bodi Pompa
Ini adalah bagian yang paling rumit karena banyak part di dalamnya. Kalau dijelaskan semua, bakal panjang dan pasti anda pusing. Yang pasti, semuanya berada di bodi pompa. Ini adalah bagian utama pompa kolam renang.

Kalau ada masalah yang berkaitan dengan komponen atau part di bodi pompa ini, kami sarankan langsung disservice ke ahlinya.
Karena kembali lagi, part atau komponennya banyak dan rumuit. Perlu pengetahuan dan ketelitian untuk memahami secara pasti penyebab masalah dan solusinya.
4. Kabel
Terakhir tentu saja kabel tempat mengalirnya listrik untuk menyalakan pompa. Kabel ini terdiri dari kabel utama (dari pompa ke stop kontak atau MCB) serta kabel yang menuju panel kolam renang.

Penjelasan lebih lanjut kami jelaskan di poin selanjutnya.
Ukuran Pompa Kolam Renang
Perlu diketahui, ada banyak produsen pompa kolam renang yang tersedia di pasaran. Setiap produsen membuat pompa dengan berbagai ukuran. Sementara ukuran ini, terkadang berbeda pada setiap produsen.
Tapi karena tujuan kami membuat tulisan ini adalah mempermudah anda dan para pemilik kolam renang untuk memilih pompa, kami akan jelaskan secara garis besar.
Untuk kolam renang pribadi, ukuran pompa yang digunakan berkekuatan ¾; 1; 1,5; 2 dan 3 HP. HP adalah kepanjangan dari Horse Power, satuan untuk mengukur besaran daya.
Ada satu lagi daya pompa yang bisa digunakan, yakni berkekuatan ½ HP. Tapi, ini tidak kami rekomendasikan karena jarang produsen yang membuatnya.
Sementara untuk kolam renang komersial atau kolam yang besar dan digunakan banyak orang, bisa memakai pompa dengan daya 4; 5,5; 7,5; 10 dan 15 HP.
Menentukan Ukuran Pompa yang Tepat
Lantas mana yang cocok untuk kolam renang anda? Jawabannya adalah tergantung ukuran atau kubikasi air kolam renang. Berikut panduannya:
| JENIS KOLAM RENANG | DAYA POMPA (HP) | KUBIKASI AIR (m3) |
| Kolam Renang Pribadi | ¾ | 20 sampai 30 |
| 1 | 40 sampai 50 | |
| 1,5 | 60 sampai 70 | |
| 2 | 90 sampai 100 | |
| 3 | 120 sampai 150 | |
| Kolam Renang Komersial | Semua daya pompa | Semakin besar kolam, semakin besar daya pompa |
Keterangan:
1. Pemilihan Daya Pompa untuk Kolam Renang Komersial
Untuk kolam renang komersial, anda bisa juga memakai dua atau lebih pompa jika ukuran kolam renangnya sangat besar seperti kolam Olympic.
Kami contohkan berdasarkan proyek yang kami kerjakan. Ukuran kolam Olympic yang kami buat memakai 4 buah pompa dengan daya 7,5 HP. Bisa juga pakai 2 pompa ukuran 15 HP, dan seterusnya.
2. Selisih Kubikasi pada Kolam Renang Pribadi
Mungkin anda bingung dengan tabel di atas karena ada selisih kubikasi untuk menentukan daya pompa yang digunakan kolam renang pribadi.
Misalnya, pompa 1 HP bisa dipakai hingga kubikasi kolam 50 meter kubik. Sementara pompa 1,5 HP digunakan mulai dari kubikasi 60 meter kubik. Ada selisih 10 kubik di sana.
Jadi, ini kami berikan spare untuk fleksibilitas. Karena ukuran kolam renang itu tidak pasti, suka-suka anda saja membuatnya. Bisa jadi kubikasi airnya tidak bulat (20, 30, 40 dst).
Selisih ini bisa anda gunakan jika kubikasi air kolam renang anda tidak bulat. Kalau bilangannya mendekati angka kecil, bisa dibulatkan ke daya pompa yang kecil. Begitu sebaliknya.
Oke kami kasih contoh. Misalnya kolam renang anda punya kubikasi 50,4 meter kubik. Pakai pompa 1 atau 1,5 HP? Jawabannya, 1 HP. Ini karena angkanya lebih mendekati 50 ketimbang 60.
Sebaliknya, kalau misal kolam renang anda kubikasinya 50,6 meter kubik, pakai pompa 1,5 HP karena lebih mendekati 60 ketimbang 50 meter kubik.
Durasi Menyalakan Pompa Kolam Renang
Seperti kami jelaskan, pompa kolam renang dinyalakan untuk memutarkan air dari kolam ke pompa dan filter lalu dikembalikan ke kolam renang lewat inlet fitting, atau disebut sirkulasi kolam renang.
Sementara waktu sirkulasi kolam renang ini berbeda-beda. Lagi-lagi, tergantung ukuran atau kubikasi air kolam renang anda.
Idealnya, waktunya antara 6 sampai 12 jam. Semakin besar kolam renang, semakin lama. Dengan kata lain, anda perlu menyalakan pompa setiap hari antara 6 sampai 12 jam, tergantung ukuran kolam renang anda.
Sebagai catatan, kalaupun kolam renang anda kecil tap sirkulasi dinyalakan hingga 12 jam, tidak masalah. Malah semakin bagus.
Instalasi Pipa Pompa
Pompa kolam renang dihubungkan dengan rangkaian instalasi pipa supaya air bisa mengalir. Berikut ini penjelasan instalasi pipa kolam renang tersebut.
1. Jenis dan Ukuran Pipa yang Digunakan
Umumnya kami menggunakan pipa berukuran 1,5 inch untuk instalasi pipa kolam renang keseluruhan. Kecuali kalau kolam renangnya besar, kami akan pakai ukuran pipa 2 inch.
Sementara untuk jenis pipanya, kami memiliki standar menggunakan grade AW, bukan pipa PVC biasa atau dikenal dengan pipa putih atau Pipa C. Lebih baik lagi, menggunakan pipa AW yang punya standar JIS.
Mengapa demikian? Grade dan standar tersebut kami bilang yang paling cocok untuk kolam renang. di kolam renang sendiri bakal adalah puluhan bahkan ratusan ribu air. Bayangkan seberapa besar tekanan air yang mengalir di dalam pipa?
Pipa grade AW (apalagi dengan standar JIS), punya kemampuan menahan tekanan tinggi, baik dari air maupun tanah atau beton di sekitarnya.
2. Jalur Pipa Pompa
Singkatnya, jalur pipa pompa kolam renang ini dihubungkan dari skimmer box atau balancing tank ke strainer pompa. Setelah itu, dipasang lagi pipa dari strainer pompa ke filter.
Setiap kontraktor kolam renang memiliki teknik tersendiri dalam mengatur jalur pipa ini. Aturan umumnya adalah jangan sampai jalur terlalu panjang.
Selain itu, kalau bisa jangan banyak kelokan karena bisa menghambat laju air. Karena itu, ruang mesin atau ruang pompa disarankan jangan sampai terlalu jauh dari kolam renang.
Instalasi Listrik Pompa
Sistem penting lainnya dalam instalasi pompa kolam renang adalah kelistrikan. Kami akan jelaskan secara umum jalurnya di sini:
1. Kabel Power yang Terhubung ke Dinamo
Yang pertama kabel power utama untuk menyalakan pompa. Kabel ini dipasang di dinamo pompa kemudian steker dihubungkan ke stop kontak atau MCB di dalam ruang mesin. Sementara ukuran kabel yang kami rekomendasikan adalah minimal 1,5 mm.
Kabel ini biasanya tidak satu paket dengan pompa ketika membelinya. Jadi, penting memahami ukuran kabel yang pas seperti kami jelaskan sebelumnya.
2. Steker
Kalau belum familiar apa itu steker, bahasa awamnya adalah colokannya. Ujung kabel power tadi disambungkan ke steker ini. Sama seperti kabel, ini juga belum satu paket ketika kita membeli pompa. Jadi, harus beli sendiri.
3. MCB atau Stop Kontak di Ruang Mesin
Ya, ruang mesin harus ada stop kontak! Tapi, kami menyarankan memasang MCB, alih-alih steker dihubungkan langsung ke stop kontak. Alasannya untuk keamanan karena daya pompa ini besar.
4. Kabel Power yang Mengarah ke Panel
Kemudian stop kontak ini juga tentu akan menghubungkan daya listrik ke KWH meter yang terpasang di rumah atau lokasi kolam renang.
Tapi karena banyak peralatan kolam renang yang memakai kabel, kami dan kebanyakan kontraktor lain biasanya akan memasang panel kelistrikan kolam renang sendiri. Nah, stop kontak ini akan dihubungkan dengan kabel ke panel.
Jenis kabel yang kami biasa gunakan adalah NYY supaya lebih aman. Karena jenis ini punya insulasi tambahan untuk mengamankan arus listrik yang besar.
Cara Menghidup-matikan Pompa Kolam Renang
Ada beberapa cara untuk menghidup-matikan pompa kolam renang. ini dibagi berdasarkan pekerjaan apa yang ingin kita lakukan.
1. Dari Steker atau MCB di Ruang Mesin
Kami biasanya menghidup-matikan pompa kolam renang langsung dari steker atau MCB di ruang mesin saat melakukan perawatan rutin. Yakni saat mau mengubah mode multi valve filter.
Selain itu, kami juga mematikan listrik pompa kolam renang dari steker atau MCB di ruang mesin Ini ketika mau melakukan perbaikan pada bodi atau strainer pompa.
2. Dari Panel
Perlu diketahui, instalasi kabel di panel kolam renang ini tergantung bagaimana memasangnya. Ada yang dipisah antara pompa, lampu, heater dll. Tapi ada juga yang dijadikan satu (biasanya pompa dan lampu).
Kalau dipisah, saat menghidup-matikan MCB di panel, otomatis yang mati hanya pompa. Tapi kalau digabung, peralatan yang terhubung lainnya otomatis akan mengikuti.
Kami biasanya menghidup-matikan pompa dari panel ketika mau melakukan perbaikan sistem kelistrikan di panel.
Selain itu, ketika mengatur waktu sirkulasi kolam renang dari timer, arus listrik yang diputus adalah yang berasal dari panel.
Perawatan Pompa yang Tepat
Sama seperti peralatan kolam renang lainnya, anda harus merawat pompa dengan benar. Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan.
1. Pastikan Waktu Sirkulasi Memadai
Arus listrik yang mengalir ke pompa itu sangat besar. Bayangkan jika ia harus bekerja tanpa henti setiap hari. Bisa dipastikan pompa panas dan meledak.
Dan disinilah memahami waktu sirkulasi kolam renang ideal. Selain menjaga kebersihan air kolam renang, juga untuk memelihara pompa.
2. Bersihkan Bagian yang Kotor
Ruang mesin kotor dan banyak debu itu wajar. Tapi kalau kotoran sampai menumpuk di pompa, filter dan peralatan lainnya, bisa jadi sumber masalah.
Tidak butuh tenaga yang besar untuk mengelap bodi pompa. Jadi, lakukan ini setiap perawatan kolam renang agar jangan sampai kotoran masuk ke dinamo, menyumbat, dan mengganggu kerja pompa.
3. Bersihkan Basket Strainer
Basket strainer seiring waktu akan dipenuhi kotoran seperti daun dan ranting. Kalau sudah penuh, segera bersihkan.
Matikan steker atau MCB di ruang mesin, buka tutup strainer, lalu angkat basket strainer. Bawa keluar, buang kotoran ke tempat sampah lalu bilas basket strainer sampai bersih.
Balik lagi ke ruang mesin, pasang basket strainer di tempatnya, tutup strainer pompa dan pastikan kencang, lalu nyalakan lagi steker atau MCB. Selesai. Mudah, bukan?
4. Inspeksi Rutin
Lebih baik mencegah daripada mengobati. Salah satu langkah mencegah “penyakit” pompa adalah dengan inspeksi menyeluruh.
Langkah ini bisa anda lakukan saat perawatan kolam renang. Atau, bisa juga dijadwalkan pada waktu tertentu.
Kalau anda menggunakan jasa kami, yang kami lakukan adalah berkeliling ke semua instalasi pompa, baik itu pipa maupun kelistrikan. Kami akan periksa setiap detail potensi masalah, misalnya kalau ada bau atau suara aneh, kabel yang tergores, dan lainnya.
Kalau memang dalam inspeksi ini ditemukan potensi masalah, kami akan memberikan rekomendasi apa yang harus dilakukan.
Tapi, kami juga akan berikan estimasi waktu sampai kapan potensi masalah tersebut masih bisa dibiarkan. Jadi, anda bisa menyusun anggaran dulu untuk melakukan perbaikan atau penggantian komponen.
Masalah Umum dan Cara Mengatasinya
Kalau tidak dilakukan perawatan rutin seperti kami jelaskan di atas, pompa kolam renang anda bisa mengalami beberapa masalah.
Seperti kami jelaskan, kalau ada masalah pada pompa sebaiknya diperbaiki oleh teknisi profesional karena kerumitan prosesnya serta potensi bahaya kalau salah melakukannya.
Dan berikut ini adalah beberapa masalah umum yang ditemukan di pompa kolam renang:
1. Pompa Berdengung
Kondisinya berdengung halus dengan intensitas yang lama. Biasanya disebabkan oleh rotor yang berkarat. Umumnya yang kami temukan, masalah ini muncul karena pompa terendam dan tidak dibersihkan.
Rotor sendiri fungsinya untuk menghasilkan energi agar pompa bisa menarik dan mendorong air.
Untuk mengatasinya, kami akan matikan steker atau MCB pompa di ruang mesin lalu mencopot bodi pompa dari strainer. Instalasi pipa pompa sendiri dipasang ke strainer, bukan bodi.
Setelah itu, kami bawa keluar ruang mesin lalu bongkar bagian dalamnya. Rotor punya permukaan yang cukup luas. Untuk mengamplasnya sebenarnya cukup mudah.
Tapi karena rotor terdapat di as pompa, perlu keahlian khusus untuk membongkar dan merangkai kembali pompa dengan benar.
2. Pompa Berisik
Hampir sama seperti berdengung, tapi jauh lebih berisik dan biasanya terdengar sampai keluar ruang mesin.
Masalahnya ada di bearing. Lokasinya tepat di sebelah rotor pompa. sementara fungsi beasring adalh sebagai bantalan atau tumpuan as untuk mencegah part lain seperti rotor berkerak di as.
Di dalam bearing, terdapat bola-bola kecil. Nah, bola-bola ini bisa lepas dan pecah sehingga menimbulkan suara yang sangat berisik.
Untuk memperbaikinya sama seperti tadi. Kami akan membongkar pompa dan mengganti part bearing.
3. Pompa Rembes
Kondisi masalah ini ketika ada air yang rembes dari strainer pompa. Penyebab yang sering kami temukan biasanya karena usia strainernya sudah lama.
Untuk memperbaikinya, kami matikan listrik di ruang mesin lalu membuka instalasi pipa yang terpasang ke strainer.
Kemudian kami pisahkan strainer dengan bodi lalu mengganti dengan strainer yang baru berikut basket strainernya. Karena biasanya, strainer ini dijual sudah satu paket dengan keranjangnya.
Setelah itu, kami pasangkan lagi dengan bodi pompa lalu pasang instalasi pipa pompa. Kami menyalakan lagi listrik di ruang mesin dan cek kondisinya. Kalau dalam beberapa waktu sudah tidak terlihat rembesan, berarti perbaikan sudah tepat.
4. Panel Ngetrip/Jepret
Selanjutnya masalah dalam sistem kelistrikan pompa kolam renang. Yang pertama panel ngetrip atau ngejepret.
Ini memang bukan masalah pompa secara spesifik karena di panel kolam renang menghubungkan semua peralatan yang menggunakan listrik.
Tapi untuk kasus pompa, masalah ini bisa disebabkan karena adanya sambungan kabel pompa yang kendor di panel.
Untuk mengatasinya, kami akan memastikan listrik yang menuju pompa di panel mati. Setelah itu, tinggal kencangkan bagian kabel yang kendor.
Masalah bisa juga terjadi karena kelebihan beban. Pengalaman kami, biasanya ini disebabkan karena pemilik tidak berkonsultasi ketika ingin menambah alat listrik yang terhubung di panel.
Kelistrikan kolam renang itu perlu diperhitungkan dengan matang. Soal biaya, jalur listrik, serta kebutuhan dan kemampuan komponen listrik untuk mengalirkan daya ke beban.
Kalau di tengah jalan ada kebutuhan tambahan, otomatis semua hal tersebut juga berubah. Soal beban, otomatis butuh tambahan atau perubahan perhitungan daya. Kalau tidak, listrik di lokasi kolam renang tidak akan kuat.
Terakhir, masalah ngetrip ini juga disebabkan ketidakstabilan tegangan listrik dari pusat atau gardunya. Yang sering terjadi dan kami temukan, terdapat lonjakan secara tiba-tiba.
Kalau hanya berlangsung sekali dalam waktu lama, mungkin tidak masalah. Tapi kalau sering, kami sarankan anda berkonsultasi dengan pihak berwenang.
5. Berbagai Bagian Kabel/ Kelistrikan Terbakar
Masalah umum terakhir adalah kabel terbakar, baik di panel maupun di ruang mesin. Yang paling sering terjadi adalah karena adanya karat atau kabel kendor namun dibiarkan. Listrik akan keluar jalur dan membakar komponen di sekitarnya.
Untuk mengatasinya, kami akan mematikan sumber listrik, tergantung dimana kerusakannya.
Kalau kabel pompa di ruang mesin, kami matikan steker atau MCB di ruang mesin. Kalau di panel, kami matikan MCB yang mengatur kelistrikan pompa di panel.
Setelah itu, kami akan mengganti atau menyambungkan kabel. Kalau part kelistrikan yang terbakar (MCB, relay, kontaktor, dll), kami akan mengganti komponen tersebut.